Sabtu, 05 Mei 2012

Aplikasi bakteri Pseudomonas fluorescen.

Pertama kita harus dapat memastikan bahwa tanaman kita yang layu adalah disebabkan oleh serangan bakteri jahat, dalam hal ini adalah saudara dekat bateri Pseudomonas fluorescen yaitu P. solanacearum. 
Adapun ciri-ciri tanaman yang terserang layu bakteri ini adalah :
1. Mengeluarkan eksudat (semacam lendir berwarna putih susu) jika dimasukkan dalam air bening.
2. Pada serangan lanjut, pembuluh angkut dalam batang menjadi seperti berongga.
3. Kebanyakan menyerang pada saat kondisi tanah ekstrim dari kering ke basah.
4.Tanaman yang sudah layu, kalau batangnya dipotong ternyata pembuluh berwarna coklat yang sering    dapat sampai ke tulang daun.

Jika sudah tau penyebabnya, langkah selanjutnya adalah aplikasi suspensi bakteri Pf yang dapat kita peroleh di balai-balai perlindungan tanaman yang ada di seluruh Indonesia. Dosis yang digunakan menurut anjuran setempat atau  dengan cara pengenceran suspensi 10-15 kali. Perlu dikaetahui bahwa suspensi bakteri Pf adalah berisi bakteri hidup sedangkan cairan yang menyertainya mengandung nutrisi yang sangat tinggi sehingga tidak menutup kemungkinan hal ini juga bisa memberikan efek kesuburan pada tanaman yang diperlakukan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi Pf adalah :
1. Aplikasi tidak dilakukan pada saat matahari sedang terik, sebaiknya pagi atau sore hari.
2. Alat yang digunakan bersih dari sisa pestisida.
3. Aplikasi Pf dilakukan minimal 7 hari setelah pestisida terakhir.
4. Aplikasi pestisida dilakukan minimal 7 hari setelah aplikasi Pf.
5. Masa kadaluarsa.

Sebaiknya aplikasi Pf dilakukan bersamaan dengan pemupukan dasar, lalu dilakukan rutin 7-14 hari sekali hingga panen. Aplikasi Pf tidak menimbulkan residu bagi hasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar